Sumber foto : klik disini
Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto (Kanan) menyebut rencana MotoGP 2017 di Indonesia masih terkendala dana /Sindonews/Susanto
Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto mengatakan bahwa realisasi penyelenggaran lomba balap MotoGP 2017 di Indonesia masih terkendala dana. Setelah dilaporkan butuh Rp150 miliar, Tinton baru-baru ini membeberkan bahwa Sentul perlu merogoh tambahan kocek hingga Rp30 miliar.
Artinya, Sirkuit Sentul butuh total Rp180 miliar untuk membangun fasilitas standar sesuai aturan Federasi Balap Internasional dan operator balapan MotoGP, Dorna Sport. Sayangnya, pemerintah hanya bisa memberikan Rp5 miliar untuk membantu pembangunan sirkuit yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tinton mengatakan, Rp30 miliar yang dibutuhkan merupakan hasil hitung-hitungan teranyar. Pasalnya, Ada cukup banyak fasilitas Sirkuit yang perlu disesuaikan dengan standar balapan MotoGP.
"Rp15 miliar untuk desain dan Rp15 miliar untuk penyelenggaraan (balapan -red)," kata Tinton kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Tinton membeberkan, saat ini pemerintah begitu serius mewujudkan harapan pecinta MotoGP di Indonesia untuk menyaksikan langsung Valentino Rossi Cs di Sirkuit Sentul pada 2017 mendatang. Senin pekan depan, Kata Tinton, Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) akan mengadakan pertemuan antar kementrian terkait wacana tersebut.
"Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pariwisata akan diajak untuk membicarakan payung hukum," lanjutnya.
Payung hukum merupakan salah satu permasalahan yang disinggung dalam pertemuan antara Kemenpora dan Dorna Sport di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015 lalu. Saat itu CEO Dorna Sport Carmelo Ezpleta meminta komitmen pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP 2017.