CERVERA - Marc Marquez secara resmi telah mengajukan kasus pengeroyokan dua wartawan asal Italia ke jalur hukum. Itu sebagaimana disampaikan manajeman joki Repsol Honda.
"Sekelompok orang muncul di rumah Marc dan berteriak sambil melontarkan perkataan menghina dengan membuat tindakan konyol serta memalukan terhadap korban (Marc ) sambil mendorong serta menyerang anggota keluarga terdekatnya. Mengingat keseriusan kasus ini, kami mengutuk dan akan mengambil proses pidana terhadap oknum wartawan tersebut," demikian pernyataan manajemen Marquez seperti dikutip MCN, Minggu (1/11/2015).
Sekadar informasi, insiden menegangkan terjadi di kediaman orang tua Marquez. Pembalap yang tengah berada dalam pusat perhatian dunia pasca senggolan Valentino Rossi di GP Malaysia itu mengalami penyerangan oleh sekelompok wartawan Italia usai menolak diwawancarai.
Marquez mendapat serangan usai menghabiskan waktunya bermain motorcross bersama ayah dan saudaranya, Julia. Saat hendak masuk ke rumah, mereka dicegat dua wartawan Italia, Alessando Onis dan Stefano Corti yang diketahui adalah jurnalis program kontroversial di Negeri Pizza, Le lene (The Hyenas). Berdasarkan keterangan saksi mata, Onis dan Corti langsung melempari area parkir pembalap berusia 22 tahun itu dengan botol bir dan melemparkan trofi berbentuk kemaluan raksasa.
Hal tersebut membuat Marquez sempat ditahan dua jurnalis dengan perlakuan tidak menyenangkan. Marca menyebut Marquez dicekik sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam rumah dengan aman. Selanjutnya, keluarga Marquez melapor kepada polisi yang kemudian bergerak cepat mengamankan dua jurnalis tersebut.
Di tempat terpisah, Le lene membantah perihal kabar pengeroyokan tersebut. Dalam keterangannya di akun jejaring media sosial Facebook, mereka mengatakan bahwa sebenarnya dua wartawan diperintah untuk mewawancarai Marquez. Namun pembalap justru merusak kamera dan mengambil kaset.
"Kami tiba di sekitar rumah orang tua pembalap di mana kami berencana untuk mewawancarai Marc Marquez, ayahnya, saudara, dan temannya. Ketika kami mencoba untuk mengajukan permintaan wawancara, kami malah diserang dan perkelahian pun tak terelakan. Akibatnya, kamera kami rusak dan mereka mencoba untuk mengambil kaset video," demikian bantahan Le lene.