image dari google.com
Selasa (27/1/2015) , Facebook, Instagram dan tiga website besar lain mengalami down hingga membuatnya tak bisa diakses. Selang satu hari setelahnya, akun Twitter Taylor Swift juga mengalami nasib yang sama. Setelah ditelusuri ternyata penyebab tumbangnya situs dan akun media sosial tersebut adalah karena ulah hacker atau peretas Lizard Squad. Kepastian penyebab ini setidaknya diakui sendiri dari konfirmasi kelompok lizad squad tersebut dari akun twitternya @LizardMafia.
“Facebook, Instagram, Tinder, AIM, Hipchat #offline #LizardSquad,” begitulah isi tweet dari kelompok peretas “kadal” ini. Pengakuan mereka ternyata tak berhenti pada kelima website diatas, namun tumbangnya MySpace dan bergantinya halaman depan MalaysiaAirlines.com juga dinyatakan sebagai hasil perbuatan mereka.
Nama Lizard Squad memang bukan nama baru didunia hacker. Pada Natal tahun 2014 silam, kelompok yang memiliki lambang kadal ini berhasil menenggelamkan situs jaringan game milik Sony dan Microsoft. Setelah sukses meretas dua situs besar itulah nama mereka mulai naik daun dan dikenal publik.
Akun Twitter dan Tujuan Peretasan
Saat mereka mengumumkan peretasan, kelompok ini seringkali terpantau menggunakan akun media sosial Twitter. Entah apa alasan dan tujuan mereka menggunakan akun Twitter ini, namun yang jelas banyak dari tweet yang mereka sampaikan berisi tentang keberhasilan prestasi peretasan serta ancaman dan target peretasan berikutnya.
Jika ditanya soal tujuan mereka melakukan hacking, memang tak ada yang pernah tahu. Beberapa anggota Lizard Squad sendiri mengakui bahwa mereka hanya ingin menampakkan kehebatan mereka di depan umum saat berhasil menjatuhkan sistem situs.
Rasa bangga dan puas atas kesuksesan meretas dan menyebutkan titik lemah sisem adalah yang utama buat mereka. Mereka juga secara tidak langsung memberitahukan kepada publik bahwa situs besar juga memiliki sisi kelemahan dan tidak selamanya hebat
Baca Juga : Jim Geovedi ~ Hacker Pengendali Satelit Asal Indonesia Dengan Reputasi Dunia
Peretas Anonim
Meski seringkali menampakkan diri pada akun Twitter, namun identitas asli dari Lizard Squad ini belum bisa diketahui banyak. Hanya nama samaran yang mereka berikan saat mereka melakukan aksinya, itupun nama dari pelaku tunggal.
Seperti saat meretas sistem Sony dan Microsoft mereka hanya meninggalkan jejak berupa nama samaran “Member Two”. Meretas tanpa menggunakan nama sebenarnya (anonim) ini memang bukan pertama kali dilakukan Lizard Squad, namun beberapa peretas lain juga melakukan hal yang sama.
Menggunakan Metode DDoS
Hampir semua peretasan yang dilakukan Lizard Squad pada situs-situs besar diatas menggunakan metode DDoS (distributed denial of service). Metode DDoS adalah sebuah serangan hacker dengan cara berpura-pura membanjiri trafik secara terus-menerus dan berkelanjutan. Namun hal ini ternyata mengakibatkan sistem situs menjadi terganggu dan dapat mengalami down dan lumpuh.
Secara konsep, metode DDoS ini sebenarnya cukup simpel. Dengan DDoS pelaku akan membuat banyak ‘booter’ atau jaringan ‘komputer palsu’. Booter ini bertujuan untuk nantinya membanjiri server dengan permintaan-permintaan fiktif. Cara untuk membanjiri server tersebut adalah adalah dengan melakukan banyak request (permintaan perintah) terhadap suatu server sebuah situs.
Saat server kebanjiran request inilah biasanya situs tersebut tumbang (down) akibat server yang kewalahan memenuhi request. Dan strategi serangan hacker yang cukup mematikan ini pada kenyataannya sudah terbukti berhasil dan sukses membuat lumpuh situs-situs yang ditarget Lizard Squad.
Baca Juga :Inilah 4 Kelompok Black-hat Hacker Yang Paling Ditakuti Di Dunia
Tak Selalu Mulus
Namanya hacker atau peretas pasti sangat menganggu. Maka sejak ramainya hacker yang membuat kegundahan publik, aparat keamanan pun turun tangan. Banyak peretas yang kemudian tertangkap dan berurusan dengan hukum. Begitu pula dengan Lizard Squad yang membuat kegelisahan publik. Pada awal tahun ini, dua peretas Lizard yang diduga pelaku hacker Playstastion dan Xbox telah dibekuk oleh otoritas Finlandia dan Inggris.
Mereka yang tertangkap adalah Vinnie Omari and Ryan Cleary. Kabar ini sendiri diperoleh dari salah satu anggota Lizard yang menyebutkan bahwa Omari telah ditangkap Polisi Thames Valley di Inggris dan “sang raja” Ryan Cleary juga ditangkap otoritas Finlandia.
Melakukan Aksi Teror
Selain meretas beberapa situs, kelompok Lizard ini juga melakukan aksi lain yaitu teror. Teror tersebut pernah mereka lontarkan lewat Twitter pada Presiden Sony Online Entertainment, John Smedley bahwa pesawat American Airlines akan meledak di udara.
Namun fakta sebenarnya adalah pesawat hanya mengalami problem kargo dan keamanan. Teror ini sempat membuat panik semua penumpang pesawat hingga kemudian harus turun dari pesawat.semoga bermanfaat :)
Banyak Membaca Menambah Wawasasan
Baca Juga :
- Inilah 4 Kelompok Black-hat Hacker Yang Paling Ditakuti Di Dunia
- Herdian Nugraha ~ Hacker yang Direkrut Bukalapak Karena Keberhasilannya Menemukan Celah Keamanan Bukalapak dan Tokopedia
- Jim Geovedi ~ Hacker Pengendali Satelit Asal Indonesia Dengan Reputasi Dunia
- Tips Jitu Melindungi Komputer Dari Serangan Virus